Selasa, 05 Oktober 2010

Kemendiknas Evaluasi Lima Tahun Program RSBI di Surabaya Tak Penuhi Kriteria Akan Dicoret

Sejak program rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) digulirkan lima tahun lalu, banyak siswa berebut ingin masuk kelas istimewa itu. Di berbagai daerah, animo masyarakat juga terus meningkat. Tahun ini Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) bakal mengevaluasi program tersebut secara menyeluruh. Seperti apa?

Sebagai contoh, untuk wilayah Surabaya, program RSBI bak kue lezat yang terus diperebutkan. Padahal, manfaat program itu sejatinya belum terlihat benar. Karena itu, tahun ini Kemendiknas bermaksud mengevaluasi lebih dari seribu sekolah yang ditunjuk sebagai RSBI


Wajar jika Kemendiknas akhirnya mengevaluasi program itu. Betapa tidak, setiap sekolah yang ditunjuk sebagai RSBI mendapat subsidi sekitar Rp 300 juta hingga Rp 400 juta per tahun.

Sementara, hingga 2010 ini pemerintah pusat menargetkan tiap kabupaten/kota minimal memiliki satu RSBI jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK. Artinya, tahun ini pemerintah harus memenuhi target memiliki masing-masing 400 SD, SMP, dan SMA RSBI. Tak heran, jika tiap tahun pemerintah menunjuk 100 sekolah RSBI baru untuk masing-masing jenjang pendidikan.

Di Surabaya, total ada 12 sekolah yang ditunjuk sebagai RSBI. Yakni, SMPN 1, SMPN 6, SMAN 2, SMAN 5, SMAN 15, dan tujuh SMKN. Tahun ini merupakan tahun kelima program RSBI untuk jenjang SMA dan empat tahun untuk SMP. Bulan ini Kemendiknas menyurvei satu per satu sekolah tersebut. Karena faktanya, tak banyak siswa lulusan RSBI, terutama dari jenjang SMA, yang memilih melanjutkan studi ke luar negeri.


Data dari beberapa RSBI di Surabaya menyebut, hanya 1-10 siswa yang memilih melajutkan pendidikan ke luar negeri. Padahal, salah satu tujuan dibentuknya program itu adalah memudahkan siswa melanjutkan sekolah ke luar negeri.